Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan, merupakan kota yang kaya akan budaya dan tradisi. Sebagai pusat budaya Bugis-Makassar, kota ini tidak hanya dikenal dengan sejarah pelautnya yang ulung tetapi juga dengan tradisi, seni, kuliner, dan adat istiadat yang menjadi kebanggaan masyarakatnya. Kebudayaan Makassar mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun, menciptakan identitas khas bagi kota yang dijuluki sebagai “Kota Daeng.”
1. Adat Istiadat dan Tradisi Makassar
Adat Perkawinan Bugis-Makassar
Upacara pernikahan di Makassar adalah perayaan yang penuh makna dan simbolisme, melibatkan berbagai tahap adat seperti:
Mappacci: Ritual malam sebelum pernikahan untuk membersihkan diri secara spiritual, di mana calon pengantin diberi daun pacar di tangan sebagai lambang keberkahan.
Appa’ Nikkah: Upacara akad nikah yang dilakukan dengan khidmat, diiringi doa dan petuah dari keluarga.
Angngaru: Tradisi sumpah setia yang dilakukan oleh mempelai pria sebagai bentuk penghormatan dan keberanian.
Upacara Adat
Ritual Ma’pakoko: Upacara syukuran untuk panen yang melimpah, diiringi doa dan persembahan kepada leluhur.
Passiliran: Tradisi pemakaman adat Bugis-Makassar yang mengedepankan penghormatan kepada orang yang telah meninggal, disertai doa dan prosesi adat.
Budaya Maritim
Sebagai bangsa pelaut, tradisi maritim sangat kental di Makassar. Perahu Phinisi adalah simbol kebanggaan masyarakat Makassar, mencerminkan keterampilan dan keberanian para pelaut dalam menjelajahi lautan.
2. Seni dan Kebudayaan Tradisional
Tari Tradisional
Tari Pakarena: Tarian khas Makassar yang gerakannya lembut dan penuh makna, melambangkan rasa syukur dan doa kepada Tuhan.
Tari Gandrang Bulo: Tarian yang diiringi musik tradisional dan memiliki nuansa humor, sering digunakan untuk menghibur penonton dalam berbagai acara.
Musik Tradisional
Alat musik tradisional seperti kecapi Makassar, gendang, dan seruling sering dimainkan dalam acara adat atau pertunjukan seni.
Sastra Lisan
Pantun dan Lontara: Sastra lisan dalam bentuk pantun atau tulisan lontara merupakan warisan budaya Bugis-Makassar yang sarat dengan petuah dan nilai kehidupan.
Sureq Galigo: Epik Bugis-Makassar yang dianggap sebagai salah satu karya sastra terpanjang di dunia, menceritakan asal-usul manusia dan budaya Sulawesi Selatan.
3. Pakaian Tradisional
Baju Bodo
Baju Bodo adalah pakaian adat wanita Makassar yang terbuat dari kain sutra dengan potongan sederhana tetapi anggun. Warna pakaian menunjukkan status sosial pemakainya.
Pakaian Jas Tutup
Untuk pria, pakaian adat berupa jas tutup dengan aksen sarung sutra, yang biasanya dikenakan dalam acara adat atau pernikahan.
Aksesoris Tradisional
Pakaian adat dilengkapi dengan aksesoris seperti gelang, kalung, dan mahkota emas untuk menunjukkan kemewahan dan keanggunan.
4. Kuliner Khas Makassar
Kuliner Makassar mencerminkan kekayaan rempah dan hasil laut yang melimpah, menjadikannya salah satu daya tarik utama budaya Makassar.
Coto Makassar
Sup daging khas yang kaya rempah ini biasanya disajikan dengan ketupat. Rasanya gurih dan menggugah selera.
Konro
Hidangan iga sapi berkuah dengan rasa rempah yang kuat ini menjadi salah satu makanan favorit dalam berbagai acara.Putu
Pallubasa
Mirip dengan Coto Makassar, tetapi ditambahkan serundeng kelapa yang memberikan rasa gurih yang khas.
Es Pisang Ijo
Hidangan penutup khas Makassar ini berupa pisang yang dibungkus adonan hijau, disajikan dengan sirup dan santan, menyegarkan di cuaca panas.
5. Festival dan Perayaan Budaya
Festival Phinisi
Festival ini merayakan warisan maritim Makassar dengan parade perahu Phinisi, pertunjukan seni, dan pameran budaya.
Pekan Budaya Sulawesi Selatan
Ajang ini menampilkan kekayaan budaya dari berbagai suku di Sulawesi Selatan, termasuk seni, tari, dan kuliner tradisional.
Festival Gandrang Bulo
Festival ini menampilkan seni tari dan musik Gandrang Bulo yang penuh keceriaan, diikuti oleh berbagai komunitas seni lokal.
6. Kehidupan Religius
Mayoritas masyarakat Makassar memeluk agama Islam, dan pengaruhnya terlihat dalam berbagai tradisi, seperti perayaan Maulid Nabi dan Idul Fitri. Masjid-masjid megah seperti Masjid Raya Makassar dan Masjid 99 Kubah menjadi ikon penting budaya religius di kota ini.
7. Tempat Bersejarah dan Ikon Budaya
Benteng Rotterdam
Benteng peninggalan kolonial Belanda ini adalah simbol sejarah Makassar. Saat ini, benteng ini menjadi museum yang menyimpan artefak dan informasi tentang kebudayaan Sulawesi Selatan.
Pelabuhan Paotere
Pelabuhan tradisional ini menjadi saksi hidup keberadaan perahu Phinisi dan aktivitas nelayan yang mencerminkan kehidupan maritim Makassar.Putu
Museum La Galigo
Museum ini menyimpan berbagai koleksi artefak budaya Bugis-Makassar, termasuk senjata tradisional, pakaian adat, dan naskah lontara.
Kesimpulan
Kebudayaan Makassar adalah perpaduan tradisi luhur, seni, dan nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur. Dari tarian hingga kuliner, dari adat istiadat hingga karya sastra, semua elemen budaya ini mencerminkan identitas masyarakat Makassar yang kaya akan sejarah dan nilai. Melestarikan kebudayaan Makassar adalah bentuk penghormatan terhadap warisan nenek moyang sekaligus upaya menjaga kekayaan budaya bangsa.